Halo Movie Freaks! Halo para penggemar berat sci-fi action! Gue baru aja keluar dari studio bioskop, dan gue bisa bilang kalo film The Predator: Badlands (2025) ini keren banget dan diluar ekspektasi gue! Masih inget sama film Prey (2022)?
Jadi gini, film ini masih disutradarai oleh Dan Trachtenberg, orang jenius yang bikin film Prey (2022). Kalau Prey ngebawa kita mundur ke masa lalu (zaman suku Comanche), Predator: Badlands melempar kita jauh ke masa depan yang gersang dan brutal dengan berbagai plot twist.
Terletak di sebuah wilayah tandus alias "Badlands" ada dua saudari kembar tapi bukan manusia ya gaes melainkan robot! Mereka yang terjebak di tengah konflik wilayah yang keras sampai pada akhirnya mereka berdua terpisah akibat hal tersebut. Thia dan Tessa (Elle Fanning) meranin dua karakter sekaligus (saudari kembar). Aktingnya juara banget, satu sisi rapuh tapi pejuang tapi sisi lainnya badass banget demi bertahan hidup.
| Thia - (Sumber: IMDb) |
Tapi, daya tarik utamanya bukan cuma manusia robot yang bertahan hidup. Kita juga diajak untuk ngeliat perspektif dari si Predator (Yautja)! Iya, kamu nggak salah baca. Si alien bernama Dek ini adalah karakter "protagonis" atau “anti-hero” yang punya misi sendiri karena ia dikucilkan di klan keluarganya sendiri karena dianggap lemah dan aib oleh ayahnya sendiri.
| Dek - (Sumber: IMDb) |
Namun sang kakak sangat membela dan rela berkorban nyawa untuk dia. Melihat pengorbanan kakaknya yang bernama Kwei, ia bertekad untuk membuktikan ke ayahnya kalo dia tuh bukan anak yang lemah! Ia pun berkelana ke sebuah planet berbahaya bernama Genna untuk memburu monster Kalisk yang ayahnya sendiri pun takut mendengar namanya.
Ditengah perjalanan Dek untuk membuktikan dirinya adalah pejuang yang sejati, disinilah ia bertemu dengan Thia si robot kembar tadi. Pertemuan mereka membuat film ini menjadi semakin seru dan menegangkan. Kita bakal liat gimana canggihnya gadget masa depan milik Dek dan gimana cara dia "membereskan" masalah demi masalah di planet Genna ini bersama dengan Thia yang ia juluki sebagai ‘alat’.
| Thia dan Dek (Sumber: IMDb) |
Intinya, desainnya lebih futuristik, armornya lebih sleek, dan senjatanya... canggih beut, upgrade parah dari film-film sebelumnya. Dia bukan cuma mesin pembunuh, tapi ada sisi "intelek"nya juga loh yang lebih ditonjolkan di sini.
Film ini bukan cuma soal tembak-tembakan doang ya, tapi juga soal ikatan keluarga (si kembar) dan kehormatan (si Predator). Visual efeknya manjain mata banget, apalagi pas adegan pertarungan di tengah gurun pasir futuristik. Sound design-nya (terutama suara "klik-klik-klik" khas Predator) bakal bikin bulu kuduk kamu berdiri kalau didengerin di bioskop dengan sound system yang bagus.
Baca juga: Nobody 2 (2025): Bapak Kalem Tapi Badass Diganggu Liburan Bersama Keluarga - OMZENGA
Buat kamu yang kecewa sama sekuel-sekuel Predator zaman dulu (kecuali Prey), film ini bakal ngobatin rasa kecewa itu. Ini adalah definisi sekuel yang digarap pake hati.
"I am prey to none." - Dek
Yuk, jangan cuma nungguin review orang lain! Langsung amanin tiketmu sekarang, ajak temen yang penakut biar ada yang bisa dipeluk pas kaget, dan saksiin sendiri keganasan Badlands!
Ada lagi film 2025 yang mau kamu kepoin review-nya?
Love,
Rex
Komentar
Posting Komentar